Omongan orang ber-fixed mindset itu.. kadangkala bikin ngga enak telinga dan hati, serta berpotensi menularkan pemikiran 'fixed' yang serupa. Apalagi, kalau harus didengar setiap hari (faktor lingkungan).
Tapi, kalau kita punya growth mindset yang besar, omongan-omongan yang terdengar 'fixed' tersebut justru malah bisa dijadikan bahan bakar feedback dan perspektif tambahan!
Contoh. Guru BK bilang, kalau kemampuan terbaik si Bejo ada di bidang A, jadinya kurang cocok kalau masuk jurusan kuliah yang ga sesuai sama bidang A.
Padahal.. Bejo inginnya kuliah di jurusan B, jurusan di mana kemampuan Bejo di bidang A tidak terlalu dibutuhkan.
Andai kata Bejo punya fixed-mindset yang lebih besar, Bejo langsung nyerah di titik itu juga. Bejo lebih memilih mengikuti saran gurunya. Alih-alih meningkatkan aspek lain di dirinya yang belum kuat, Bejo lebih memilih memanfaatkan apa yang sudah dimilikinya. Keinginannya untuk kuliah di jurusan B pun, pupus.
Lain soal kalau Bejo punya growth-mindset. Bejo bakal jadiin perkataan gurunya sebagai feedback, bukannya sebagai saran mutlak yang harus diambil mentah-mentah.
Bejo bakal asah skill di dirinya yang masih kurang, bahkan jika itu memang dari 0. Karena Bejo percaya, segala sesuatunya bisa dipelajari, bisa dikembangkan, bisa dikuasai. Karena,
Bejo punya growth mindset.
***
Terdengar powerful? Iya.
Dan aku percaya, meskipun, seringkali ada keadaan di mana kita dikelilingi orang-orang yang lebih banyak memiliki fixed-mindset,
selama growth-mindset itu kita genggam,
selama kita tidak goyah,
kita bisa jadi lentera untuk lingkungan kita,
pun,
untuk dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Before you leave, I want you to know that I'd love to read your thoughts about this post. ( •̀ - •́ )
On top of everything, thanks for visiting and cya (..◜ᴗ◝..)