"Silakan makan siangnya, Pak".
Derap kaki terdengar kembali.
Tirai putih lainnya terbuka.
"Silakan makan siangnya, Pak".
Lagi.
Lagi.
Sampai seluruh tirai terbuka.
Kecuali tirai ini,
tirai di mana
ayah terbaring lemah,
tanpa makan dan minum
selama tiga hari.
***
Piring dan sendok plastik beradu.
Trak trak.
Trek trek.
Mulut-mulut berdecapan.
Cap cap.
Nyem nyem.
Hati berteriak.
Sedih.
Kecewa.
Tidak bisakah kalian makan dengan tenang?
***
± 21 tahun yang lalu
Aku mulai menyendok lagi.
Ting.
Ting (samar).
Nyap nyap.
"Mulutnya ga boleh bunyi."
***
Etika makan,
ternyata ada esensinya.
Tidak mengetahuinya,
memang tidak membuat dunia runtuh.
Tapi ironi
untuk mereka yang tak menyadari,
namun terasa nyaring di hati yang sunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Before you leave, I want you to know that I'd love to read your thoughts about this post. ( •̀ - •́ )
On top of everything, thanks for visiting and cya (..◜ᴗ◝..)